Wednesday, June 4, 2008

SURAT BUAT GENERASI BERIKUTNYA.

Dalam remang cahaya lampu, kutulis surat untukmu.Agar setiap kenangan terawetkan dalam tulisan. 1\ : Buat Anakku nantijika kau telah mampu membaca tulisan inimungkin saat itu kau mulai melawan hariAku ingin ceritakan tentang hariku dan negerikusaat masih pagi dan langit birusebiru hati ditengah udara kota bertubaKupilih kupilah kenangan yang adahingga kuingat saat tumbuh ditanah tercintatanah yang hijau dengan langit seluas samuderanya.aku lahir disebuah pulaupulau terpadat dari puluhan ribu pulautapi...
Continue Reading...

Thursday, April 3, 2008

UTUSAN YANG DATANG DI ZAMAN AKHIR

: Rasulullah Engkau ceritakan tentang akhir zamankami bukanlah apaapa sebelum engkau datangSetidaknya engkaulah harapansebelum senja menjelang Jika demikian niscaya kami kutuki diri sendiriTapi Allahlah diatas semua ini, katamuAllah ciptakan manusia atas dua sisihanya Allahlah yang tahu Disangka hidup ini permainan ataukah ujianTapi kami selalu berprasangka baik pada-Nyaaku tahu diri-Nya darimu, maka kulantunkan pujianmanusia hanya setes air yang hina ditangan ke Maha Besaran-Nya Maka didepanmu...
Continue Reading...

Tuesday, March 25, 2008

Selamat Jalan

Ketika itu remajasaat yang lain terpesonawarna-warni kilau duniaIa renungi hidup di duniaHidup yang sementara,Dan ia pun temukanCahaya terangi kegelapanDan adalah suratanJika kini ia harus berhenti berjalan,Sekarang kau temukan jawaban,Selamat jalan, hanya doa iringi kepergianmumata ini kering, bibir ini bisudan kaupun terbaringtinggalkan heningdalam tidur panjangmu kau bermimpi,malaikat-malaikat menjemputmu seorang diri,membawamu ke tanah asingtempat segala mimpi terbaringkaupun tersenyum, senyum...
Continue Reading...

Monday, February 25, 2008

AKU HANYA MENGINGAT SENYUMNYA

\1\Suatu hujan turundi suatu senja di suatu kotasemacam tirai tumpahan itu merapatmemberi warna basah di dinding rumahcuaca mengkerut musim beringsutbongkahan awan bergerak perlahanberhimpun menggumpal menggelegarnamun tirai tak berhenti merapatsemacam duka bagi senjakemanakah matahari lindapsementara jalan menjadi sungai keruh\2\Aku menanti, rintik tak berhentisiapakah itu melintasseperti kukenal senyumnyadari bawah teduhan payunglebih merah dari mentari pagiah jika bisa kumiliki senyum itubuat...
Continue Reading...
 

Blogroll

Site Info

Text

Jendela Puisi Copyright © 2009 WoodMag is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template