Tuesday, March 25, 2008

Selamat Jalan

Ketika itu remaja
saat yang lain terpesona
warna-warni kilau dunia
Ia renungi hidup di dunia
Hidup yang sementara,
Dan ia pun temukan
Cahaya terangi kegelapan
Dan adalah suratan
Jika kini ia harus berhenti berjalan,
Sekarang kau temukan jawaban,
Selamat jalan, hanya doa iringi kepergianmu
mata ini kering, bibir ini bisu
dan kaupun terbaring
tinggalkan hening
dalam tidur panjangmu kau bermimpi,
malaikat-malaikat menjemputmu seorang diri,
membawamu ke tanah asing
tempat segala mimpi terbaring
kaupun tersenyum, senyum yang sakral
ragamu dingin, tapi jiwamu kekal.
Masih tentang mimpi
kaupun bercerita
Mimpi-mimpimu di pagi hari
Masih lekat semuanya
Indah dalam khayalan
Hingga saat kau harus berhenti berjalan
Napasmu tercekat di udara
Dan apalagi yang kita punya
Saat jiwa sudah saatnya pergi
Daya apa yang kita miliki
Saat semua harus terambil
Saat kita harus dipanggil
Kita pun berdiri
Dengan segala dosa,
Apalagi yang kita miliki,
Kita hanya setetes air yang hina.
Wahai, ini adalah senja
tempat segala yang bermula akan tiada
dan sungguh yang berarti adalah kesudahannya,
dan aku hanya sanggup mengatakan,
Selamat jalan !

Nominator Sayembara Puisi Bulan Maret 2008 www.puitika.net (http://puitika.net/item/2105)

Continue Reading...
 

Blogroll

Site Info

Text

Jendela Puisi Copyright © 2009 WoodMag is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template