Wednesday, June 4, 2008

SURAT BUAT GENERASI BERIKUTNYA.

Dalam remang cahaya lampu, kutulis surat untukmu.
Agar setiap kenangan terawetkan dalam tulisan.

1\ : Buat Anakku nanti
jika kau telah mampu membaca tulisan ini
mungkin saat itu kau mulai melawan hari
Aku ingin ceritakan tentang hariku dan negeriku
saat masih pagi dan langit biru
sebiru hati ditengah udara kota bertuba
Kupilih kupilah kenangan yang ada
hingga kuingat saat tumbuh ditanah tercinta
tanah yang hijau dengan langit seluas samuderanya.
aku lahir disebuah pulau
pulau terpadat dari puluhan ribu pulau
tapi yang ingin kuceritakan bukan tentang keindahannya
bukan tentang kekayaan alamnya, bukan pula
tentang ramahtamah penduduknya, bukan pula
tentang kesuburan dan kesejahteraannya
cukuplah kiranya kaudapatkan cerita itu
dari dongeng guru sejarahmu.

2\ : Janganjangan negeri kita telah digadaikan
Hari ini utang kita menumpuk, sudah sangat menumpuk
kuingin tahu darimu saat kau dewasa,
utang itu berkurang atau bertambah berapa ?
aku tak tahu bagaimana sebabnya
negeri yang kaya kekayaan alamnya
bisa miskin begini rupa
seperti tikus mati dilumbung padi.
tidak, aku tidak ingin ceritakan tentang rentenir
yang sering datang kesini
dan suka mencampuri urusan dalam negeri
aku juga tak ingin ceritakan tentang tetangga kita
diseberang samudera, yang menguras kekayaan alam kita
dan hanya meninggalkan sampahnya
dan suka pula mengintimidasi dengan senjata
tidak, aku tidak ingin ceritakan itu semua
aku juga tidak ingin menceritakan pejabat, pegawai
atau temanteman yang suka korupsi dana APBD atau APBN,
ditambah kolusi dan nepotisme disingkat KKN.
aku tak ingin menceritakannya, karena bisabisa aku diseretnya juga
aku ini bukan orang suci atau ulama
jadi jangan paksa aku menghakiminya,
tapi jangan cobacoba jadi koruptor
jika tak ingin gelisah tidurmu, atau ketangkap dan tekor.
tapi tenang jika kau dijebak atau menjebakkan diri dalam korupsi
tidak akan kau dihukum mati, apalagi jika kau bisa negoisasi
itu lebih bagus lagi, kau bisa dibebaskan atau setidaknya diringankan.
ah sudahlah jangan diperpanjang.

3\ : hari ini kita makin susah
aku hanya ingin ceritakan padamu
kemarin ada ibuibu membunuh anakanaknya dan dirinya sendiri
karena kabarnya sudah tak mampu lagi beli nasi.
susah cari kerjaan
maka banyak peminta dijalanjalan
ingin kukasih setiap orang
apa boleh buat, buat makan aja paspasan.
ada juga kisah gadis diperkosa,
banyak yang kira nafsu pemicunya
tapi kukira juga karena nikah mahal biaya
apalagi belum punya kerja
ada lagi cerita, orangorang keluar negeri jadi tenaga kerja
disana mereka disiksa, pulang hanya tinggal nama.
yang paling mengerikan perampokan dengan pembunuhan
tak bisa kubayangkan, dirimu hartaku satusatunya
dirampas dan diperbudak jaman.

Nominator Lomba Puisi Cinta Tanah Air http://webersis.com/2008/06/02/nominator-lomba-puisi-cinta-tanah-air/


Continue Reading...

Thursday, April 3, 2008

UTUSAN YANG DATANG DI ZAMAN AKHIR

: Rasulullah

Engkau ceritakan tentang akhir zaman
kami bukanlah apaapa sebelum engkau datang
Setidaknya engkaulah harapan
sebelum senja menjelang

Jika demikian niscaya kami kutuki diri sendiri
Tapi Allahlah diatas semua ini, katamu
Allah ciptakan manusia atas dua sisi
hanya Allahlah yang tahu

Disangka hidup ini permainan ataukah ujian
Tapi kami selalu berprasangka baik pada-Nya
aku tahu diri-Nya darimu, maka kulantunkan pujian
manusia hanya setes air yang hina ditangan ke Maha Besaran-Nya

Maka didepanmu aku hanya ingin ceritakan diriku sendiri
seperti ketika sepi, ketika sendiri
masihkah ku sebut nama-Nya, ah aku sering lupa
berdoa mengharap ampunan-Nya

jika ku bercermin, sungguh nampak lukaluka
nodanoda yang kubuat sendiri,
tak ada lagi seandainya
karena ku harus tanggung sendiri

ah aku sering lupa
berdoa mengharap ampunan-Nya
ampuni aku, ampuni aku
atas kealpaanku

Seperti doa untuk-Nya shalawat itu untukmu
Karena Ia telah titipkan sebagian syafaatnya
padamu, syafaat itu kuharap selalu
aku ingin bertemu keindahan abadi-Nya selamanya.

(meskipun tak layak, aku hanya berharap
karena harapanlah, satusatunya yang kupunyai
setelah semua usaha kurasa tak sebanding
dengan rahmat dan kasih-Nya.)

Nominator Puisi Cinta Rasul, Maret 2008 (http://webersis.com/2008/04/03/nominator-lomba-puisi-cinta-rasul/)

Continue Reading...

Tuesday, March 25, 2008

Selamat Jalan

Ketika itu remaja
saat yang lain terpesona
warna-warni kilau dunia
Ia renungi hidup di dunia
Hidup yang sementara,
Dan ia pun temukan
Cahaya terangi kegelapan
Dan adalah suratan
Jika kini ia harus berhenti berjalan,
Sekarang kau temukan jawaban,
Selamat jalan, hanya doa iringi kepergianmu
mata ini kering, bibir ini bisu
dan kaupun terbaring
tinggalkan hening
dalam tidur panjangmu kau bermimpi,
malaikat-malaikat menjemputmu seorang diri,
membawamu ke tanah asing
tempat segala mimpi terbaring
kaupun tersenyum, senyum yang sakral
ragamu dingin, tapi jiwamu kekal.
Masih tentang mimpi
kaupun bercerita
Mimpi-mimpimu di pagi hari
Masih lekat semuanya
Indah dalam khayalan
Hingga saat kau harus berhenti berjalan
Napasmu tercekat di udara
Dan apalagi yang kita punya
Saat jiwa sudah saatnya pergi
Daya apa yang kita miliki
Saat semua harus terambil
Saat kita harus dipanggil
Kita pun berdiri
Dengan segala dosa,
Apalagi yang kita miliki,
Kita hanya setetes air yang hina.
Wahai, ini adalah senja
tempat segala yang bermula akan tiada
dan sungguh yang berarti adalah kesudahannya,
dan aku hanya sanggup mengatakan,
Selamat jalan !

Nominator Sayembara Puisi Bulan Maret 2008 www.puitika.net (http://puitika.net/item/2105)

Continue Reading...

Monday, February 25, 2008

AKU HANYA MENGINGAT SENYUMNYA

\1\
Suatu hujan turun
di suatu senja di suatu kota
semacam tirai tumpahan itu merapat
memberi warna basah di dinding rumah
cuaca mengkerut musim beringsut
bongkahan awan bergerak perlahan
berhimpun menggumpal menggelegar
namun tirai tak berhenti merapat
semacam duka bagi senja
kemanakah matahari lindap
sementara jalan menjadi sungai keruh

\2\
Aku menanti, rintik tak berhenti
siapakah itu melintas
seperti kukenal senyumnya
dari bawah teduhan payung
lebih merah dari mentari pagi
ah jika bisa kumiliki senyum itu
buat kubingkai di dinding kamar
atau buat penerang jika lampu mati

\3\
ah tapi cuaca tak jua beringsut
aku mungkin tahu namanya
atau mungkin pernah bertemu
aku tak tahu namanya
sepatah kata maaf di keramaian
atau mungkin sebangku di bis kota
ah tapi cuaca tak jua beringsut
bayangnya mengabur dalam hujan

\4\
selepas itu tirai terurai
mirip gerimis lalu menghilang sama sekali
langit masih menyisakan senja
memberi warna diufuk yang kunamakan pelangi
aku harus pulang sebentar lagi malam
aku hanya mengingat senyumnya
dan hanya mengingat senyumnya.

nominator-lomba-puisi-cinta Januari 2008 (www.webersis.com)
Continue Reading...
 

Blogroll

Site Info

Text

Jendela Puisi Copyright © 2009 WoodMag is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template