Engkau ceritakan tentang akhir zaman
kami bukanlah apaapa sebelum engkau datang
Setidaknya engkaulah harapan
sebelum senja menjelang
Jika demikian niscaya kami kutuki diri sendiri
Tapi Allahlah diatas semua ini, katamu
Allah ciptakan manusia atas dua sisi
hanya Allahlah yang tahu
Disangka hidup ini permainan ataukah ujian
Tapi kami selalu berprasangka baik pada-Nya
aku tahu diri-Nya darimu, maka kulantunkan pujian
manusia hanya setes air yang hina ditangan ke Maha Besaran-Nya
Maka didepanmu aku hanya ingin ceritakan diriku sendiri
seperti ketika sepi, ketika sendiri
masihkah ku sebut nama-Nya, ah aku sering lupa
berdoa mengharap ampunan-Nya
jika ku bercermin, sungguh nampak lukaluka
nodanoda yang kubuat sendiri,
tak ada lagi seandainya
karena ku harus tanggung sendiri
ah aku sering lupa
berdoa mengharap ampunan-Nya
ampuni aku, ampuni aku
atas kealpaanku
Seperti doa untuk-Nya shalawat itu untukmu
Karena Ia telah titipkan sebagian syafaatnya
padamu, syafaat itu kuharap selalu
aku ingin bertemu keindahan abadi-Nya selamanya.
(meskipun tak layak, aku hanya berharap
karena harapanlah, satusatunya yang kupunyai
setelah semua usaha kurasa tak sebanding
dengan rahmat dan kasih-Nya.)
Nominator Puisi Cinta Rasul, Maret 2008 (http://webersis.com/2008/04/03/nominator-lomba-puisi-cinta-rasul/)